Tuesday 4 October 2011

Curug Orok

Curug Orok ? Sempat bingung juga saya ketika membaca nama objek wisata ini dari situs pemda garut. "Orok" yang berarti bayi digabungkan dengan Curug yang berarti air terjun, apakah hal itu berarti air terun yang ada berukuran kecil, sehingga pantas disebut Curug Orok ? Sepotong foto yang menggambarkan objek wisata ini pada di situs tersebut, malah semakin menambah rasa penasaran saya karena terlihat cukup menarik untuk di kunjungi.

Suara air terjun yang berada di bawah area parkir, terdengar cukup jelas. Dari sela-sela pepohonan di atas bukit kami bisa melihat Curug Orok yang ternyata menurut saya cantik sekali. Putihnya curah air terjun dikombinasikan dengan dedaunan berwarna hijau segar-basah karena hujan, mampu memberikan pemandangan yang menyegarkan. Beberapa air terjun kecil nampak mengalir diantara bebatuan dan rindangnya pepohonan yang ada di sekitar air terjun utama. Begitu rapi dan teraturnya, sekilas nampak seperti miniatur taman yang banyak dijumpai di taman-taman kota maupun taman penghias rumah-rumah mewah.

Asal mula air tejun ini dinamakan Curug Orok karena menurut cerita masyarakat setempat pada tahun 1968 ada seorang wanita muda yang membuang bayinya dari puncak air terjun, sehingga air terjun tersebut dinamakan Curug Orok. Kalau dilihat dari bentuknya curug ini mempunyai 2 curug, dimana yang besar melambangkan keberadaan ibu si bayi dan yang kecil melambangkan bayi tersebut.

Curug orok dengan ketinggian ? 45 M ini sudah menjadi Objek Dan Daya Tarik (selanjutnya disngkat ODTW) sejak 21 April 1996. Curug Orok merupakan jenis ODTW alam yang terletak di desa Cikandang kecamatan Cikajang Kabupaten Garut Propinsi Jawa Barat. Curug Orok itu sendiri dikelola oleh PT. Perkebunan Nusantara dan dimiliki oleh PT. Perkebunan Papandayan. Waktu operasi dari ODTW Curug Orok ini mulai dari pukul 09.00-16.30. Batas administrasi ODTW ini Sebagai berikut :
  • Utara : Gunung Papandayan
  • Selatan : Gunung Geder
  • Barat : Desa Cikandang
  • Timur : Kecamatan Pamulihan

Jarak kawasan ini dari Ibukota kecamatan Cikajang ?5 Km, sedangkan dari Ibukota Kabupaten Garut ? 31 Km. Curug Orok sendiri berada di ketinggian 250 M diatas permukaan laut dengan konfigurasi umum lahan berbukit karena letaknya di kaki Papandayan dan tingkat kemiringan lahannya landai dan curam Tingkat stabilitas dan daya serap tanah di kawsan ini baik dan tingkat abrasi yang rendah. Jenis material tanahnya yaitu berupa tanah liat yang berbatu dan kerikil. Curug Orok memiliki air yang jernih, bau air normal dan temperatur yang dingin. Terdapat pengaruh musim dimana pada saat musim kemarau debit airnya lebih sedikit. Flora dominant di sekitar Curug Orok adalah pohon pinus, papaya dan tumbuhan liar lainnya. Sedangkan fauna yang terdapat di kawasan yaitu monyet dan ular. Kualitas dan visabilitas lingkungan di kawasan ini tergolong baik walaupun terdapat sedikit pencamaran sampah dan vandalisme di bebatuan yang disebabkan oleh pengunjung. Terdapat pula papan penunjuk jalan dan sedikit rambu iklan. Sumber daya listrik di kawasan berasal dari PLN dengan 220 volt. Sumber air bersihnya berasal dari air terjun itu sendiri yang debitnya tidak terbatas dan kualitas airnya yang jernih, rasanya tawar dan baunya normal. Sistem pembuangan limbah di Curug Orok yaitu melalui septic tank dan sistem irigasi dalam kondisi yang baik. Sedangkan sistem komunikasi di kawasan ini yaitu berupa handy talkie dengan jumlah 6 buah dalam kondisi yang cukup.



Di dalam kawasan ini terdapat beberapa kios makanan dan souvenir, yang menjualtangan dan alat-alat rumah tangga. Terdapat tempat parkir dengan luas 500 m2 dengan daya tampung 10 bus, 20 mobil dan 50 motor. Terdapat pula sebuah pintu masuk dalam kondisi yang cukup baik. Didalam kawasan juga terdapat 2 buah toilet yang sekaligus berfungsi sebagai ruang ganti dan sebuah tempat bilas yang kondisi bangunannya kurang baik. Di kawasan Curug Orok juga terdapat sebuah shelter.di kawasan ini juga terdapat fasilitas keamanan berupa pos jaga yang juga berfungsi sebagai pos tiket. Jalan akses yang tersedia dikawasan ini yaitu jalan raya sepanjang 700 m dengan lebar jalan 3-5 m,jalan desa sepanjang200 m, dan jalan setapak berupa tangga yang panjangnya ? 200 m. Wisatawan yang berkunjung ke Curug Orok ini berasal dari Garut, Bandung, Bogor dan Jakarta

No comments:

Post a Comment